Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika 
Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975).  Sistem 
klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu:
1.  Ordo
2.  Subordo
3.  Great group
4.  Subgroup
5.  Family
6.  seri
   Sistem
 klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. 
 Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal:
1.  Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan.
2.  Definisi-definisi horison penciri.
3.  Beberapa sifat penciri lainnya.
  Sistem
 klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan Tanah berdasarkan 
sifat utama dari tanah tersebut.  Menurut Hardjowigeno (1992)terdapat 10
 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975, yaitu:
1.  Alfisol
2.  Aridisol
3.  Entisol
4.  Histosol
5.  Inceptisol
6.  Mollisol
7.  Oxisol
8.  Spodosol
9.  Ultisol
10. Vertisol
Alfisol:
Tanah
 yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat 
penimbunan liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai
 kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari 
permukaan tanah.  Liat yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari 
horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air.  
Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah 
Mediteran Merah Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah 
Kuning. 
Aridisol:
Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan 
tanah-tanah yang mempunyai kelembapan tanah arid (sangat kering).  
Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan horison penciri lain.  
Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil.
Entisol:
Tanah
 yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda
 yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan.  Tidak ada horison 
penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik.  Kata Ent 
berarti recent atau baru.  Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
 termasuk tanah Aluvial atau Regosol.
Histosol:
Tanah yang 
termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan 
organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 
30% (untuk tanah bertekstur liat).  Lapisan yang mengandung bahan 
organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm.  Kata Histos berarti 
jaringan tanaman.  Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah 
termasuk tanah Organik atau Organosol.
Inceptisol:
Tanah yang 
termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang 
daripada Entisol.  Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang 
berarti permulaan.  Umumnya mempunyai horison kambik.  Tanah ini belum 
berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur.  
Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, 
Andosol, Regosol, Gleihumus, dll.
Mollisol:
Tanah yang 
termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 
18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 
1%, kejenuhan basa lebih dari 50%.  Agregasi tanah baik, sehingga tanah 
tidak keras bila kering.  Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang 
berarti lunak.  Padanan dengan sistem kalsifikasi lama adalah termasuk 
tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll.
Oxisol:
Tanah yang 
termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk 
tinggal sedikit.  Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga 
kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat.
  Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al.  Berdasarkan 
pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batas-batas horison yang 
tidak jelas.  Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk 
tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, 
atau Podzolik Merah Kuning.
Spodosol:
Tanah yang termasuk ordo
 Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan
 Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat 
horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic).  Padanan 
dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol.
Ultisol:
Tanah
 yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi 
penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada 
kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.  Padanan dengan 
sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, 
Latosol, dan Hidromorf Kelabu.
Vertisol:
Tanah yang termasuk 
ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 
30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut.  
Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras.  
Kalau basah mengembang dan lengket.  Padanan dengan sistem klasifikasi 
lama adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit









 
No comments:
Post a Comment